Rabu, 03 Juni 2009

MINYAK BUMI DI GRIYA ASRI


Area Perumahan Griya Asri 2 dan kegiatan warga


Kekayaan alam Kabupaten Bekasi melimpah ruah. Setelah berhasil mengeksplorasi dua ladang minyak, diduga masih ada 121 titik minyak lainnya. Saat ini PT Pertamina EP (Eksplorasi Produksi) sedang melakukan survei seismik untuk mengetahui kandungan minyak bumi yang ada di daerah Kabupaten Bekasi. Demikian dikatakan oleh M. Harun, Manager Humas PT Pertamina EP “Kita sudah mulai melakukan survei sejak bulan Januari kemarin, targetnya pertengahan tahun ini sudah diketahui hasilnya” terang Harun

Metode survei adalah dengan melakukan pengeboran sedalam 20-30 meter. Kemudian mengetarkannya
kedalaman tanah dengan bahan peledak. Getaran yang merambat pada kerapatan batu dan tanah, ditangkap dengan alat khusus untuk mengukur potensi minyak dilapisan tanah. Potensi setiap titik minyak kemungkinan berbeda-beda. Lokasi survey, kata Harun, paling banyak berada di sekitar ladang eksplorasi yang sudah ada saat ini. “Saya tidak tahu dimana saja lokasi surveynya, salah satunya di sekitar Perumahan Bekasi Griya Asri 2.” ujar Harun.

Dukut, warga Perumahan Bekasi Griya Asri 2 RT 08 RW 07 Sumberjaya, Tambun membenarkan adanya survey tersebut. ”Tiga kali saya mendengar ledakan cukup keras diarea persawahan yang berbatasan dengan pemukiman kami” ujarnya kepada WARDEL. Namun Dukut yang juga sekretaris RT 08/07 menyesalkan tidak adanya sosialisasi tentang rencana survey dari pihak PT Pertamina maupun Kelurahan, padahal surat edaran dari Pemkab Bekasi sudah terbit pada pertengahan tahun 2008 , hal tersebut menimbulkan keresahan pada masyarakat sekitar bahkan beberapa warga sudah mempertanyakan tentang proses ganti rugi. "Ini akibat minimnya informasi yang diterima warga" ujarnya lebih lanjut

Dua ladang minyak di Kabupaten Bekasi yang saat ini sudah dieksplorasi adalah, Blok Tambun dengan jumlah produksi sebesar 12.000-13.000 barel perhari dan Blok Lapangan Tengah masih sedikit yaitu sekitar 1200 barel perhari. Sehingga jumlah keseluruhan jumlah produksi perhari sekitar 14.000 barel perhari. Data survei akan dievaluasi PT. Pertamina EP, jika potensial maka akan dilanjutkan tahap eksplorasi. “Setelah survei selesai, kita akan tahu berapa cadangan yang ada di Kabupaten Bekasi” kata Harun.

Potensi migas Kabupaten Bekasi, terang Harun, masuk 10 besar daerah penghasil migas di Indonesia. Kabupaten Bekasi berada di posisi ke lima, setelah Riau, Kutai Karta Negara, Tuban dan Bojonegoro. “Produksinya sudah mencapai 10.000 barel perhari, jadi termasuk besar” ungkap Harun.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bagian Sumber Daya Alam Kabupaten Bekasi, Kusmawan mengatakan, bahwa PT. Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemda terkait dengan survei yang sedang dilakukan. Menurut Kusmawan, ada 18 Kecamatan yang dijadikan lokasi survei, sedangkan jumlah desanya Kusmawan mengaku tidak ingat betul. “Kalau memang ada potensi minyaknya, mudah-mudahan bisa mendongkrak PAD Kabupaten Bekasi” kata Kusmawan.

Pasalnya sejauh ini, terang Kusmawan, Pemkab Bekasi hanya mendapat dana bagi hasil migas dari PT. Pertamina sebesar Rp. 15 Milyar pada tahun 2007, dan meningkat menjadi Rp.20 Milyar pada tahun 2008. Jumlah ini dinilai masih sangat sedikit dari jumlah minyak yang setiap hari diangkat dari bumi Bekasi. “Dana hasil migasnya masih sangat minim” kata Kusmawan.

Kritik senada diungkapkan oleh Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Hilalludin Yusri. Menurut dia, eksplorasi migas yang selama ini dilakukan oleh PT. Pertamina hanya menimbulkan kerusakan lingkungan. Pasalnya, kata Hilal, lahan radius 5 kilometer dari lokasi pengeboran tidak lagi bisa dimanfaatkan. Para petani kehilangan lahannya. Sedangkan limbah cair pengeboran, menyebabkan pencemaran air dan membuat para petani tambak yang ada dihilir sungai tidak lagi memanfaatkan tambaknya. “Potensi Migas di Kabupaten Bekasi, saat ini masih menjadi fatamorgana bagi masyarakat Kabupaten Bekasi” kata Hilal.
Hilal berharap, PT. Pertamina dan Pemkab Bekasi melakukan perencanaan tata ruang yang matang terkait dengan survey yang sedang dilakukan. Sehingga pada saat ke 121 titik minyak tersebut memang potensial, design tata ruang sudah ada. “Jadi pada tahap eksplorasi nanti, semuanya sudah siap” kata Hilal.
(wdd)

Diposkan oleh BANGUN WIDODO di 05:03

Sumber dari : Wartateladan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Blog Griya Asri 2

Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog ini.

MEDIA-OI

MEDIA-OI
Panjat Pinang